netralnews.com |
Produk kerajinan tangan yang terbuat dari barang bekas atau sampah hasil kreasi warga Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai diminati warga luar negeri.
Menurut Sri Sentuni, salah satu pengrajin dari Desa Jati Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, di Kudus, Selasa (13/9/2016), warga luar negeri yang berminat membeli kerajinan dari barang bekas, di antaranya dari Belanda dan Malaysia.
Khusus untuk pembeli dari Belanda, kata dia, transaksinya melalui warga Surabaya, sedangkan warga Malaysia transaksi langsung dengan dirinya karena sejumlah produknya dijual secara "online".
Produk yang diminati warga Belanda, kata dia, berupa bross dan tas, sedangkan warga Malaysia berminat membeli tas dari bahan plastik untuk mengemas minyak goreng.
Harga jual tas yang dibeli warga Malaysia, katanya, hanya Rp20.000, sedangkan ongkos kirimnya mencapai Rp300 ribu.
Demikian halnya, kata dia, harga bros juga cukup murah karena hanya Rp3.000 per buah, sedangkan tas disesuaikan dengan bentuk, bahan dan kerumitan dalam membuatnya.
Selain diminati warga luar negeri, lanjut dia, sejumlah produk yang dihasilkannya, seperti tas wanita, tas belanja dan aneka tas lain serta hiasan rumah juga banyak diminati warga luar jawa.
Dalam sebulan, kata dia, transaksinya bisa mencapai 10 kali dengan nilai transaksi yang tidak terlalu besar karena harga jual kerajinan tangan dari bahan sampah tersebut juga tidak mahal.
Kerajinan tangan dari bahan sampah, kata dia, dirintis sejak 2012, setelah melihat sampah yang sering kali menggunung di sungai dekat rumahnya.
Untuk mendapatkan bahan bakunya, dia mengajak warga untuk mengumpulkan sampah yang bisa dimanfaatkan, seperti plastik bekas pembungkus kopi bubuk, plastik bekas minyak goreng, kertas, dan bahan lainnya.
Saat ini, lanjut dia, dirinya tidak perlu kesulitan mendapatkan bahan baku yang dibutuhkan, karena sekolah dasar (SD) dekat tempat tinggalnya juga memiliki bank sampah sehingga setiap Jumat didatangi untuk dibeli.
"Warga desa sendiri juga memiliki bank sampah, sehingga plastik yang masih bisa dijadikan kerajinan tangan laku dijual," ujarnya.
Beberapa warga tetangga, katanya, saat ini mulai memiliki keahlian membuat kerajinan dari bahan sampah, sehingga ketika ada pekerjaan juga melibatkan ibu-ibu tetangga.
Kepala Desa Jati Kulon Sugeng Prasetyo mengaku, sangat mendukung pemanfaatan sampah menjadi kerajinan tangan yang unik dan menarik, karena selain mengurangi pembuangan sampah secara sembarang, juga bisa mendatangkan pemasukan bagi warganya.
Ia mengklaim, tumbuhnya kerajinan tangan dari bahan sampah juga berdampak positif pada kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya semakin meningkat.
"Kami juga menggelar lomba kampung hijau sebagai salah satu upaya mendorong warganya menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman," ujarnya.
server: netralnews.com
Kerajinan Daur Ulang dari Kudus Diminati Belanda dan Malaysia
Reviewed by Sumber Ilmu
on
20:44
Rating:
No comments: